Pupuk organik semakin populer digunakan para petani dan pekebun karena manfaatnya yang besar untuk menyuburkan tanah dan tanaman secara alami. Berbeda dengan pupuk anorganik yang berbahan kimia, pupuk organik justru mengandung bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
Ada beragam jenis pupuk organik yang bisa dimanfaatkan, mulai dari pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, hingga pupuk hayati. Mari kita bahas satu per satu.
Jenis-Jenis Pupuk Organik
1. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang paling umum digunakan petani. Pupuk ini dibuat dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, babi, dan unggas.
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang sangat dibutuhkan tanaman. Kandungan bahan organiknya juga tinggi sehingga sangat baik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Beberapa contoh pupuk kandang antara lain:
- Pupuk kandang sapi
- Pupuk kandang kerbau
- Pupuk kandang kambing
- Pupuk kandang ayam
- Pupuk kandang itik
Cara pembuatan pupuk kandang cukup sederhana, yaitu dengan menampung kotoran ternak curah atau campuran kotoran dan alas kandang lalu difermentasi. Proses fermentasi bisa memakan waktu 1-3 bulan agar pupuk matang dan siap digunakan.
2. Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah hasil pengomposan berbagai bahan organik seperti sampah dapur, sisa panen, kotoran hewan, dan lainnya. Bahan-bahan tersebut difermentasi dalam waktu tertentu oleh mikroorganisme hingga menjadi pupuk kompos.
Kelebihan pupuk kompos antara lain kandungan bahan organik dan unsur hara lengkap untuk kesuburan tanah. Kompos juga bisa meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah sehingga daya serap hara lebih baik.
Anda bisa membuat pupuk kompos sendiri dengan mencampur berbagai bahan organik dalam komposter tertutup. Jaga kelembaban bahan 50-60% dan lakukan pembalikan secara berkala agar proses pengomposan berjalan cepat.
3. Pupuk Hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman legume atau tanaman penutup tanah. Contoh tanaman pupuk hijau antara lain kacang tanah, kedelai, kacang hijau, alfalfa, dan gamal.
Cara kerja pupuk hijau adalah dengan menanam tanaman legume di sela tanaman utama atau setelah panen. Setelah berumur 30-40 hari, tanaman tersebut dicangkul dan dibenamkan ke dalam tanah.
Proses pencangkulan tanaman ini disebut dengan istilah pengolahan tanah secara biologis. Tanaman yang masih muda dan segar kaya akan nitrogen sehingga baik untuk memupuk tanah.
4. Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang dibuat melalui proses fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, gulma, jerami, dedak, dan lainnya.
Kelebihan utama pupuk cair ini adalah mudah diserap akar tanaman. Pupuk juga bisa langsung disiramkan ke daun tanaman sebagai nutrisi tambahan (pupuk daun).
Anda bisa membeli pupuk organik cair di toko pertanian atau membuat sendiri. Caranya cukup mudah, siapkan bahan baku lalu difermentasi selama 2 minggu hingga cairan kental berwarna coklat kehitaman.
5. Pupuk Hayati
Berbeda dengan pupuk organik lainnya, pupuk hayati mengandung mikroorganisme hidup seperti bakteri dan jamur. Pupuk ini bermanfaat untuk merombak bahan organik menjadi unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Contoh pupuk hayati antara lain bakteri penambat Nitrogen, bakteri pelarut Fosfat, bakteri perombak Selulosa, dan jamur Mikoriza. Semua jenis mikroba tersebut bekerja secara sinergis untuk menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Cara kerja pupuk hayati adalah dengan menyemprotkan larutan yang berisi mikroba hidup ke media tanam. Populasi mikroba akan terus bertambah dan mengkolonisasi perakaran tanaman serta bahan organik dalam tanah.
6. Pupuk Guano
Guano adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran kelelawar (chiroptera). Guano terbentuk dari kotoran kelelawar yang menumpuk secara alami di goa atau ceruk tebing batu kapur selama ratusan tahun.
Kandungan hara pada pupuk guano sangat tinggi dan lengkap, terutama Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Selain itu guano juga mengandung mikro mineral seperti magnesium, belerang, dan kalsium.
Guano baik digunakan pada hampir semua jenis tanaman, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Cara pakai cukup mudah, yaitu dengan menaburkan butiran kasar guano lalu dicampur rata dengan tanah.
7. Pupuk Serasah
Pupuk serasah berasal dari tumpukan daun-daunan dan sisa tanaman hutan yang membusuk secara alami. Tumpukan bahan organik ini disebut sebagai serasah.
Komposisi serasah sangat bervariasi tergantung jenis hutan asalnya. Namun pada umumnya mengandung banyak unsur hara esensial bagi tanaman seperti N, P, K, Mg, S, dan mikro mineral lainnya.
Cara memanfaatkan pupuk serasah yaitu dengan mengumpulkan dedaunan kering dari hutan kemudian dijadikan mulsa tanaman. Serasah secara perlahan akan terurai dan melepaskan unsur hara.
Anda juga bisa mencampur serasah dengan pupuk kandang atau kompos untuk mempercepat proses dekomposisi. Campuran bahan organik ini sangat baik untuk kesuburan tanah.
Kelebihan Menggunakan Pupuk Organik
Ada banyak kelebihan menggunakan berbagai pupuk organik dibandingkan pupuk kimia anorganik, di antaranya:
Meningkatkan Kesuburan Tanah
Pupuk organik sangat baik dalam meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Bahan organik berperan menyimpan air dan unsur hara serta memperbaiki struktur tanah.
Sumber Nutrisi Lengkap
Pupuk organik mengandung berbagai macam unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi ini dilepaskan secara perlahan sesuai kebutuhan tanaman.
Mendorong Aktivitas Mikroba
Pupuk organik merupakan makanan bagi mikroorganisme di dalam tanah, seperti bakteri dan jamur. Aktivitas mikroba sangat penting untuk mineralisasi bahan organik.
Ramah Lingkungan
Pupuk organik berasal dari bahan-bahan alami sehingga ramah lingkungan. Berbeda dengan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air tanah.
Meningkatkan Hasil Panen
Penggunaan pupuk organik jangka panjang terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian.
Kesimpulan
Itulah berbagai jenis pupuk organik yang populer digunakan beserta kelebihannya masing-masing. Mulailah menggunakan pupuk organik dari sekarang untuk budidaya pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.