Sedum atau dikenal juga sebagai stonecrop adalah tanaman hias populer yang cocok untuk berbagai keperluan lansekap. Sedum sangat mudah perawatannya, tahan cuaca ekstrem, dan berbunga indah, membuatnya pilihan yang bagus untuk pemula maupun penggemar berkebun.
Memilih Lokasi yang Tepat
Langkah pertama dalam menanam sedum adalah memilih lokasi yang cocok. Kebanyakan varietas sedum membutuhkan setidaknya 6 jam paparan sinar matahari langsung per hari agar dapat tumbuh dengan baik. Tanpa cukup sinar matahari, pertumbuhan sedum bisa terhambat.
Beberapa tips untuk lokasi penanaman sedum:
- Pilih area terbuka di halaman yang mendapat sinar matahari penuh, seperti di sepanjang pagar atau pinggir jalan setapak.
- Hindari area yang ternaungi seperti di bawah pohon besar atau bangunan permanen.
- Varietas tertentu seperti Sedum spurium dan Sedum rupestre dapat tumbuh di area ternaungi sebagian.
Persiapkan Media Tanam yang Sesuai
Sedum menyukai tanah berpasir yang drainasenya baik agar akar tidak busuk. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan campuran media tanam khusus agar sedum dapat tumbuh optimal.
Beberapa media tanam yang recommended:
- Tanah pot: Mengandung bahan organik yang dibutuhkan tanaman.
- Perlit: Meningkatkan drainase dan aerasi tanah.
- Pasir: Membantu drainase sekaligus menyediakan mineral.
- Kompos: Sumber nutrisi tambahan (opsional).
Campuran yang baik adalah:
- 1 bagian tanah pot
- 1 bagian perlit
- 1 bagian pasir
- 1 bagian kompos (opsional)
Hindari menggunakan tanah liat atau tanah dengan drainase buruk karena dapat menyebabkan busuk pada akar sedum. Pastikan media tanam tidak terlalu padat atau terlalu lembab.
Jarak Tanam yang Ideal
Jarak tanam sedum bergantung pada ukuran dan varietas tanaman. Beberapa pedoman umum:
Varietas Sedum | Tinggi Tanaman | Jarak Tanam |
---|---|---|
Sedum acre | 2-4 inci | 4-6 inci |
Sedum album | 4-6 inci | 8-12 inci |
Sedum spurium | 4-10 inci | 10-18 inci |
Sedum telephium | 18-24 inci | 18-28 inci |
Tanam sedum dengan jarak agak renggang pada tanah gembur agar akar bisa berkembang. Jika drainase buruk, tambahkan perlit atau pasir untuk memperbaikinya.
Jadwal Penyiraman
Sedum termasuk tanaman sukulen yang mampu menyimpan air dengan baik sehingga tidak memerlukan penyiraman teratur. Cukup siram sedum 1 minggu sekali pada tahun pertama agar akar dapat berkembang dengan baik.
Setelah mapan (biasanya setelah 1 tahun), sedum hanya perlu disiram saat kemarau panjang. Tanda-tanda sedum perlu disiram:
- Daun mengerut atau layu
- Warna daun memudar
- Pertumbuhan terhambat
Hindari menggenangi akar sedum dalam jangka waktu lama karena dapat memicu busuk akar. Biarkan media tanam kering sepenuhnya di antara penyiraman.
Pemupukan dan Perawatan
Sedum jarang memerlukan pupuk tambahan, kecuali jika tampak pertumbuhan yang kurus atau kerdil. Jika perlu pupuk, gunakan pupuk NPK dengan kandungan nitrogen rendah agar pertumbuhan tetap kompak. Frekuensi pemupukan cukup 1-2 kali setahun.
Perawatan rutin lainnya meliputi:
- Pemangkasan: Potong tanaman setelah berbunga agar bentuk tanaman kompak dan rimbun.
- Pembersihan: Bersihkan daun atau cabang mati setelah musim dingin.
- Pengendalian hama: Awasi serangan hama seperti kutu daun atau ulat. Semprot insektisida bila perlu.
Itu dia perawatan dasar yang diperlukan agar sedum tetap sehat dan berbunga maksimal.
Perbanyakan Vegetatif
Selain dari biji, sedum juga bisa diperbanyak secara vegetatif. Artinya, kita bisa mengambil potongan tanaman sedum yang sudah ada untuk ditanam kembali.
Cara perbanyakan vegetatif:
- Potong tangkai dengan 3-4 ruas. Pastikan ada akar atau buku di ujungnya.
- Diamkan potongan beberapa hari agar luka bekas potongan mengering.
- Tanam ke media tanam yang telah disiapkan.
- Rawat seperti biasa, jaga kelembaban media hingga tanaman baru tumbuh akar.
Kesimpulan
Nah, itu dia panduan lengkap menanam sedum bagi pemula. Sedum sangat cocok bagi berkebun pemula karena perawatannya mudah dan tidak banyak menuntut perhatian.
Dengan memilih lokasi, media, dan jarak tanam yang tepat, sedum bisa tumbuh subur bahkan di lahan minim. Jangan lupa untuk memangkas dan membersihkan tanaman secara rutin demi pertumbuhan yang optimal dan rimbun.
Selamat mencoba menanam sedum di halaman rumah Anda!